CHAPTER 3 : Weighing the Words (Menimbang Kata-Kata)
Source : A First Look at Communication Theory (By : Em Griffin)
WHAT
MAKES AN OBJECTIVE THEORY GOOD?
Objective
Theory adalah kredibel karena memenuhi tujuan pengetahuan
ilmiah. Teori ini menjelaskan masa lalu dan sekarang, dan itu memprediksi masa
depan. Para ilmuwan sosial dari semua jenis setuju pada empat kriteria tambahan
yang harus dipenuhi oleh teori - kesederhanaan relatif, kemampuan uji coba,
kegunaan praktis, dan penelitian kuantitatif. Objective Approach Asumsi bahwa kebenaran itu tunggal dan dapat
diakses melalui pengamatan indra yang tidak bias; berkomitmen untuk mengungkap
hubungan sebab-akibat.
1.
Scientific
Standard 1: Explanation of the Data
Teori yang baik adalah teori yang
menjelaskan suatu kejadian atau perilaku manusia. Filsuf sains Abraham Kaplan
mengatakan bahwa teori adalah cara masuk akal dari situasi yang mengganggu. Teori
ini menjelaskan proses, memfokuskan perhatian pada apa yang penting, dan
membantu mengabaikan apa yang membuat sedikit perbedaan. Tetapi itu juga
melampaui data mentah dan menjelaskan mengapa (Why). Teori ini tidak diakui kaena kurang meyakinkan. Contoh : ada
seorang perampok bank dan saat di tangkap dan ditanya kenapa merampok bank, si
perampok menjawab karena uangnya ada disana.
2.
Scientific
Standard 2: Prediction of Future Events
Teori yang baik adalah memprediksi apa
yang akan terjadi, tentang apa yang dilihat, sentuh, cium, dengar dan rasa
berulang kali. Meskipun teori-teori tentang perilaku manusia sering melemparkan
prediksi mereka dalam istilah sebab-akibat, kerendahan hati tertentu pada
bagian ahli teori sangat dianjurkan. Bahkan teori terbaik hanya dapat berbicara
tentang orang pada umumnya, daripada tentang individu tertentu dan ini hanya
dalam hal probabilitas dan tendensi, bukan kepastian mutlak.
3.
Scientific
Standard 3: Relative Simplicity
Teori yang baik adalah teori yang simple atau yang sederhana, yang mudah
untuk dimengerti, dan membuat hal rumit atau susah menjadi mudah. Rule of Parsimony (Occam’s Razor)
menjelaskan tentang memberikan dua penjelasan yang masuk akal dalam event /
acara yang sama, kita haru pilih yang sederhana.
4.
Scientific
Standard 4: Hypotheses That Can Be Tested
Teori yang baik adalah teori yang bisa
diuji coba. Jika salah, harus ditunjukan letak kesalahannya dimana. Falsifiability adalah persyaratan bahwa
teori ilmiah harus dinyatakan sedemikian rupa sehingga bisa diuji coba dan
dibantah jika memang salah.
5.
Scientific
Standard 5: Practical Utility
Teori yang baik adalah
teori yang kegunaannya praktis dan berguna. Kegunaannya seperti membantu orang
memiliki kontrol lebih besar atas kehidupan sehari-hari mereka, orang-orang
yang menghadapi jenis situasi sosial yang berduri yang dialamatkan oleh teori
harus dapat mengambil manfaat dari kebijaksanaannya.
6.
Scientific
Standard 6: Quantitative Research
Teori objektif menggunakan quantitative research atau penelitian
quantitatif. Jadi menjelaskan sesuatu dengan apa adanya dan penelitiannya
menggunakan hitungan agar lebih spesifik dan jelas tidal bisa dibantah karena
pakai hitungan jadi keputusan mutlak. Teori objektif menggunakan eksperimen dan
survei untuk menguji prediksi mereka.
Experiment
atau
eksperimen adalah metode penelitian yang memanipulasi variabel dalam situasi
yang dikontrol ketat untuk mengetahui apakah itu memiliki efek seperti apa yang
diprediksi. Sedangkan Survey adalah metode
penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara terstruktur untuk
mengumpulkan data yang dilaporkan sendiri yang mencerminkan apa yang
dipikirkan, dirasakan, atau ingin dilakukan oleh responden.
TEORI YANG BERSANGKUT – PAUT DENGAN
TEORI OBJEKTIF
Teori
komunikasi yang saya pilih dan menurut saya sesuai dengan teori objektif adalah
Social Judgment Theory. Karena dijelaskan
bahwa dalam SJT pada kampanye norma sosial tentang konsumsi alkohol dan
permohonan penggalangan dana perguruan tinggi untuk kontribusi yang murah hati
menunjukkan bahwa teori penilaian sosial memiliki kegunaan praktis (Practical Utility).
SJT
juga membuat suatu prediksi (prediction)
spesifik tentang apa yang terjadi dalam pikiran seseorang yang mendengar atau
membaca pesan yang berada di penerimaan (acceptance)
atau penolakannya (rejection). Asimilasi
(assimilation) dan kontras (contrast), serta peran penting dari
keterlibatan ego, membuat penjelasan atau explanation
untuk meyakinkan tentang apa yang terjadi. Penjelasan SJT tentang persuasi itu
kompleks, tetapi mengingat klaim Sherif bahwa suatu sikap tidak dapat
diidentifikasi oleh satu titik pada kontinum, sulit untuk membayangkan kisah
yang lebih sederhana (simpler)
tentang apa yang terjadi.
SJT
dalam penelitiannya menggunakan penelitian quantitatif, tapi basis penelitian
SJT relatif kecil. Itu karena sulit untuk menemukan berbagai subjek
eksperimental yang menjalankan keseluruhan keterlibatan ego tinggi hingga
rendah dan memiliki pendapat yang sangat berbeda tentang topik yang sama, dan prediksi
spesifik SJT dapat diuji (testable).
Comments
Post a Comment