Posts

Participatory Media

Budaya yang lebih partisipatif selalu menjadi salah satu janji besar dari media baru. Ruang lingkup untuk lebih partisipatif muncul dari perbedaan struktural media baru yang jelas dari bentuk komunikasi massa yang telah menjadi model dominan dalam masyarakat abad ke-20. Harold Lasswell menyatakan  komunikasi itu tentang : 1.       Who (sender) pengirim 2.       Says wha t (message) pesan 3.       In which channel (media) 4.       To whom (receiver) penerima 5.       With what effect? Paradigma komunikasi masa bertumpu pada model komunikasi transmisi, yang memungkinkan untuk faktor-faktor seperti umpan balik ( feedback ), kebisingan dan gangguan sinyal komunikasi sebagai aliran satu arah pesan dari sender (biasanya minim) ke receivers (biasanya banyak). Kastel manuel menggambarkan pergeseran dari komunikasi massa ke komunikasi massa secara massal, berbasis di sekitar 'jaringan horisontal komunikasi interaktif yang menghubungkan lokal dan global dalam waktu yang di

Chapter 36 : Muted Theory

Source : A First Look at Communication Theory (By : Em Griffin) Wanita adalah the muted group (kelompok yang dibungkam). Tipe dominansi pria pada bahasa hanyalah satu aspek saja dari berbagai cara untuk membungkam kepentingan wanita dalam masyarakat. Menurut Kramarae, jenis dominasi pria ini hanyalah salah satu dari banyak cara yang dilakukan perempuan adalah inarticulate dalam masyarakat kita.  KELOMPOK MUTED: BLACK HOLES IN SOMEONE ELSE'S UNIVERSE Perbedaan pandangan antara pria dan wanita dikarenakan perbedaan pengalaman dan aktifitas yang berakar dari pembagian kerja antara pria dan wnaita. Asumsi ini didasarkan pada suatu pembagian kerja antara pria dan wanita yang berbasis sex, dimana wanita cenderung diarahkan pada pekerjaan rumah tangga, sedangkan pria pada pekerjaan di luar rumah. THE MASCULINE POWER TO NAME EXPERIENCE Kramarae berasumsi bahwa   “kaum wanita memandang dunia secara berbeda dari laki-laki karena perempuan dan laki-laki berbeda pengalaman

Chapter 35 : Standpoint Theory

Source : A First Look at Communication Theory (By : Em Griffin) Standpoint adalah sebuah tempat di mana kita memandang dunia di sekitar kita.   Standpoint bermakna sama dengan istilah viewpoint, perspective, outlook, atau position.  Menurut teori ini ketika kita ada disuatu lingkungan, lingkungan itu sendiri  membentuk bagaimana kita berkomunikasi dengan diri sendiri dan orang lain. A FEMINIST STANDPOINT ROOTED IN PHILOSOPHIES Standpoint Seorang Feminis Berakar pada Filosofi dan Literatur Pada 1807, filsuf Jerman Georg Hegel menganalisis hubungan majikan-budak untuk menunjukkan bahwa apa yang orang "tahu" tentang diri mereka sendiri orang lain, dan masyarakat tergantung pada kelompok mana mereka berada. Majikan dan budak memiliki perspektif yang berbeda ketika keduanya menghadapi realitas yang sama. Namun ketika ‘para tuan’ membangun struktur masyarakat, mereka memiliki kekuasaan (power) untuk membuat perspektif yang mereka miliki juga dianut oleh orang-orang da
La La Land Sinopsis Mia (Emma Stone) adalah seorang calon aktris yang sudah gagal berkali-kali dalam audisi. Demi membiayai hidupnya, Mia rela bekerja sebagai barista. Mia bertemu dengan Sebastian (Ryan Gosling), seorang pianis jazz yang bercita-cita ingin membuka klub jazznya sendiri. Bertolak belakang dengan Mia, Sebastian sangat idealis. Ia terlalu terpaku pada cita-citanya sehingga sulit mendapatkan pekerjaan tetap. Sayang, sejak bergabung dalam band jazz modern milik Keith (John Legend), perbedaan idealisme menyebabkan Sebastian dan Mia cekcok. Analisis dengan Narrative Rationality Narrative Coheren Koherensi adalah seberapa besar cerita bias meyakinkan pendengarnya. narator tidak meninggalkan detail penting, memfitnah fakta, atau mengabaikan interpretasi yang masuk akal lainnya. Contoh : Dalam film ini, diceritakan 2 orang yang memiliki ambisi yang besar dalam menggapai cita – citanya. Hal ini membuat khalayak penasaran bagaimana 2 orang yang memiliki sifat yang s

Chapter 24 : Narrative Paradigm (Paradigma Naratif)

Source : A First Look at Communication Theory (By : Em Griffin) Narrative Paradigm of Walter Fisher Walter Fisher adalah profesor emeritus di Sekolah Komunikasi Annenberg Universitas Southern California. Sepanjang kehidupan profesionalnya, dia merasa tidak nyaman dengan pandangan yang berlaku bahwa retorika hanyalah masalah bukti, fakta, argumen, alasan, dan logika yang memiliki ekspresi tertinggi di pengadilan hukum, legislatif, dan badan-badan deliberatif lainnya. Pada tahun 1978, ia memperkenalkan konsep alasan yang baik, yang menyebabkan proposalnya tentang paradigma naratif pada tahun 1984. Dia mengusulkan bahwa menawarkan alasan yang baik lebih berkaitan dengan menceritakan kisah yang menarik daripada dengan menumpuk bukti atau membangun argumen yang ketat. Dia menggunakan istilah paradigma naratif untuk menyoroti keyakinannya bahwa tidak ada komunikasi ide yang murni deskriptif atau didaktik. NARRATION AND PARADIGM: DEFINING THE TERMS             Dalam buku A F

CHAPTER 22: THE RHETORIC

Source : A First Look at Communication Theory (By : Em Griffin) Aristoteles adalah murid Plato di zaman keemasan peradaban Yunani, empat abad sebelum kelahiran Kristus. Sikap skeptisnya dicerminkan dengan cara negatif orang-orang menggunakan istilah retorika belaka untuk memberi label pidato tentang pengacara-pengacara rumit, politisi-politisi bermulut bersih, pengkhotbah yang memukau, dan para penjual yang berbicara cepat. Aristoteles melihat bahwa rhetoric sebagai alat, adalah cara alami agar para orator dapat meraih kemuliaan dan kemenangan meski dengan sedikit kecurangan. Pelatihan Sophist tentang rhetorika memang sangat praktis, tetapi tidak disusun secara telitik sebaliknya, Aristotle mengangkat rhetoric sebagai ilmu dengan mengeksplorasi secara sistematis efek speaker, the speech, dan the audience. RHETORIC: MAKING PERSUASION PROBABLE Aristoteles melihat fungsi retorika sebagai penemuan dalam setiap kasus “sarana persuasif yang tersedia.”. ada 3 klasifikasi sit

TEORI ANTAR BUDAYA (A First Look at Communication Theory Ch. 31,32,33)

COMMUNICATION ACCOMODATION THEORY FACE NEGOTIATION THEORY SPEECH CODES THEORY Howard Giles Stella Ting-Toomey Gerry Philipsen STRATEGIES Convergence Upaya menyamakan / menyesuaikan diri dengan budaya yang berbeda. Divergence Menolak untuk berubah / menekankan perbedaan antara kita dengan orang lain. CULTURE Collectivistic “ours / you” Lebih mengutamakan kelompok, Menghindari konflik Individualistic “Me” Mengutamakan pribadi, tak segan bersaing untuk memperebutkan posisi , to the point Speech Codes Sistem istilah, makna, tempat, dan aturan yang secara historis diberlakukan secara sosial yang berkaitan dengan perilaku komunikatif. Ethnography mengamati, mendengar, dan merekam perilaku komunikatif dalam pengaturan alaminya untuk memahami makna konsep budaya. DIFFERENT MOTIVATION Desire for approval ( personal identity ) → Convergenc